Ketika mimpi mu yg begitu indah tak pernah terwujud.. ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai.. ya sudahlah
........ jangan lah kau bersedih coz everythings gonna be okay
....... tapi tenanglah mata hati kita kan lihat menuntun kearah mata angin bahagia
kau dan aku tahu jalan selalu ada...
Intropeksi dan refleksi tahun ini aku mulai dengan meresap dalam syair yg ditulis Bondan Prakoso suara merdu Bondan feat Fade2Black yang mendendangkannya, mengalun dari speaker laptop, menembus kesadaran yang tengah coba kurangkaikan.
Telah lama aku tak menuangkan resah dalam tulisan, sebagian mengendap, sebagian melayang hilang. Hari ini aku ingin menulis prasasti, mungkin untuk ku baca setahun akan datang jika masih diberi usia, atau menjadi sekedar nama file tak tersentuh di folder di laptop ku. Atau coretan ini terinspirasi oleh sahabat yang juga menulis tentang hal yang sama di milis. Atau, aku kembali memiliki nyali untuk “menyampah” di Note Facebook ini.
Menjadi seorang pria dewasa banyak terlintas dipikiran..
Seberapa dewasa, sebanyak apa bijaksana, seluas apa cakrawala dikepala
Atau hanya bertambah uban dikepala
Satu yang pasti, membayang di mata renta dan tak berdaya yang ingin kuhindari
Seolah baru kemarin mama memberi uang saku saat akan berangkat sekolah, melakukan kenakalan kecil, berusaha mematahkan setiap peraturan, berbagi tawa, sesekali tersesat, sekedar menyenangkan hati dan saat bangun pagi terpikir hidup akan penuh bahaya saat mama sudah berangkat kerja.
Seolah baru kemarin meninggalkan rumah tanpa sempat bertanya mengapa, menerima gaji pertama bekerja aku berpikir adalah menjadi tujuanku bekerja saat itu, lelah dan atau sekedar menyandarkan tubuh karena keputusasaan dan ketakutan akan hal ini tak berubah, bersemangat, takut dan tertawa bahwa berpikir hidup ini tak adil dan selalu tak ada waktu untuk menangis.
Seolah baru kemarin bertemu dengannya, membuat hidup ini bersemangat, tersenyum untuk hal yang sebenarnya menjengkelkan, tak terasa sudah bertahun-tahun berlalu, tak banyak berubah, hanya sedikit memperlambat laju sekedar menyesuaikan langkah.
Ada banyak hal yang membuatku takut dengan bertambahnya usia, ini berbeda dari sebelumnya..
Aku dipaksa berkaca, prestasi apa yg telah aku capai?seberapa banyak nilai ibadah yang tercatat oleh malaikat?
Ahh..Aku tak pernah memiliki kehidupan yg cukup jika hanya mengandalkan keberuntungan saja.
Bumi yg panas, dihari ulang tahunku, satutigasatukosongduakosong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar